Education

Blog Operator Berisi Mengenai Tutorial Pendidikan

Powered by Blogger.

Tuesday, December 29, 2015

Contoh Makalah Bagaimana Meningkatkan Pengunjung Perpustakaan

Contoh Makalah Bagaimana Meningkatkan Pengunjung Perpustakaan




KATA PENGANTAR
Puji syukur mari sama-sama kita panjatkan kehadirat Ilahi robi, karena atas karunia dan keikhlasannya saya bisa menyelesaikan tugas makalah ekonomi dengan sebaik mungkin dan semoga dapat membantu pembaca sekalian untuk menegathui lebih dalam tentang apa itu perpustakaan bagaimana perpustakaan yang ideal serta bagaimana pula cara meningkatkan pengunjungnya baik itu dimasyarakat maupun di sekolah.
Makalah ini disusun secara konprehensif sehingga memudahkan pembaca untuk lebih cepat memahami seluk beluk perpustakaan tapi walaupun begitu, saya yakin dalam pnulisan makalah ini masih jauh dari tahap sempurna. Maka dari itu pendapat, kritikan serta saran anda saya nantikan.
Terimakasih....
                                                                                                         
                                                                                        Garut, 31 Januari 2013
                                                                                                     Penulis


DAFTAR ISI
Kata pengantar…………………………………………………………………………...i
Daftar isi……………………………………………………………………………………ii
BAB I        PENDAHULUAN
a.    Latar belakang………………………………………………………........
b.    Rumusan masalah……………………………………………………….
c.    Maksud dan tujuan……………………………………………………….
BAB II       ISI………………………………………………………………………………..
BAB III      PENUTUP
a.    Kesimpulan……………………………………………………………………
b.    Kritik dan saran ……………………………………………………………….
Daftar pustaka ……………………………………………………………………………..


BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Seiring dengan berkembangnya zaman ,ilmu pengetahuan dan teknolagi juga mengalami perkembangan yang pesat terutaam di era globalisasi ini.Untuk itu perlu adanya upaya untuk meningkatkan mutu atau kualitas sumberdaya manusia untuk dapat bersaing di era globalisasi ini.Salah satu upaya ynga dapat kita lakukan yaitu dengan memenuhi sarana dan prasarana untuk menunjang proses pembelajaran di Sekolah,yaitu dengan mendirikan perpustakaan Sekolah.
Perpustakaan bertugas melayani masyarakat/siswa pengguna jasa perpustakaan yang membutuhkan suatu informasi mengenai ilmu pengetahuan ataupun hal-hal yang dibutuhkan oleh pengguna.
Sebagaimana dari fungsi dan tujuan perpustakaan yaitu membantu pengguana perpustakaan dalam memperoleh suatu informasi,diperlukan pengelolaan perpustakaan yang efektif seningga dapat memberikan pelayanan yang baik kepada pengguna perpustakaan.Selain itu pengelolaan perpustakaan yang baik juga dapat melestarikan bahan-bahan pustaka yang ada.Terjaganya  koleksi di perpustakaan akan memudahkan bagi penggunaannya.
B. Rumusan Masalah
Didalam makalah ini tercantum beberapa rumusan permasalahan tentang apa itu perpustakaan bagaimana perpustakaan yang ideal  serta bagaimana cara meningkatkan pengunjung perpustakaan tersebut.
D. Manfaat Penulisan
1. Bagi Sekolah
Dengan adnya penulisan  makalah  ini diharapkan perpustakaan di SMA  PGRI KURNIA, lebih optimal dalam mengelola perpustakaan sehingga dapat memberikan layanan  kepada siswa dengan baik.selain itu tujuan perpustakaan dapat tercapai sebagaiman mestinya.
2. Bagi Kepala Sekolah
Kepala Sekolah mengetahui bagaimana pengelolaan perpustakaan yang baik,dan dan mengetahui bagaimana antusias siswa untuk berkunjung ke perpustakaan,dan sejauh mana pelayana perpustakaan berjalan.sehingga kepala Sekolah dapat mengambil tindakan untuk memajukan pengelolaan maupun pelayanan kepada siswa.
3. Bagi Guru
Membantu guru dalam pelaksanaan proses pembelajaran,baik ketersediaan materi maupun koleksi yang sesuai dengan dengan bidang studi yang diampu oleh masing-masing guru,maupun ketersediaannya referensi untuk mengerjakan tugas siswa.
4. Bagi  penulis
Membantu penulis mengetahui lebih dalam tentang Perpustakaan serta cara meningkatkan pengunjungnya.


BAB II
ISI/PEMBAHASAN
Mari ketahui Prinsip-prinsip perpustakan
1. Perpustakaan dimaksud untuk menyimpan dan Memencarkan Ilmu Pengetahuan: Sepanjang sejarah manusia, perpustakaan merupakan satu-satunya pranata ciptaan manusia, tempat manusia dapat menemukan kembali informasi yang permanen serta luas ruang lingkupnya. Masyarakat selalu mengatakan bahwa perpustakaan mempunyai efek sosial, ekonomi, politik dan edukatif.
2. Perpustakaan Merupakan Pusat Kekuatan: Perpustakaan merupakan gudang ilmu pengetahuan maka perpustakaan pun merupakan kekuatan. dengan kekuatan spiritual dan fisik. Perpustakaanmerupakan tempat penyimpanan rekaman ilmu pengetahuan, sedangkan ilmu pengetahuan merupakan kekuatan.
3. Perpustakaan harus berkembang:
Perpustakaan harus berkembang walaupun laju pertumbuhan tidak selalu sama. Perpustakaan harus berkembang karena pengguna perpustakaan menghendaki pengembangan koleksi yang mampu mengikuti kemajuan ilmu pengetahuan. Bila koleksi tidak berkembang, perpustakaan akan ditinggalkan pembacanya.
4. Perpustakaan terbuka untuk semua orang:
Perpustakaan harus terbuka bagi semua bagi semua anggota masyarakat dengan tidak memandang perbedaan usia, kelamin, pekerjaan, usia, keyakinan, warna kulit maupun agama.
5. Perpustakaan harus punya pustakawan yang professional:
Adalah tugas pustakawan untuk menambah koleksi perpustakaan, pustakawan harus tahu koleksi/buku yang baik, tepat dan diminati pengguna, pustakawan juga harus bisa menyusun koleksi/buku menurut aturan tertentu karena keunggulan koleksi akan sia-sia belaka bila tidak digunakan. Untuk dapat digunakan oleh pengguna/pembaca maka koleksi perpustakaan harus diatur menurut susunan tertentu. Pembaca akan mengalami kesulitan dan bingung apabila menemui sebuah perpustakaan dengan koleksi misalnya 10.000 koleksi/buku yang tidak diatur/disusun dengan baik Maka perpustakaan harus punya pustakawan yang professional dalam menangani tugas tersebut.
Ada 2 cara dalam pengolahan bahan pustaka/koleksi dan sistem pelayanan dalam perpustakaan yaitu:
1. Manual :
Cara manual ini sudah lama dan masih digunakan oleh banyak perpustakaan di Indonesia dalam pengolahan bahan pustaka/koleksi yang ada, maka perlu penanganan yang baik dalam pengolahan bahan pustaka/koleksi tersebut, berdasarkan sistem yang ada. Maka yang perlu dilakukan atau dikerjakan yaitu:
- Pengolahan bahan pustaka/koleksi diolah berdasarkan sistem yang ada yaitu dengan menggunakan Dewey Decimal Classification dalam menggolongkan/mengklasifikasi bahan pustaka/koleksi agar mudah mengkases dan memanfaatkannya.
- Katalog Buku, untuk memudahkan pencarian koleksi/buku yang diinginkan sebelum menuju ke rak/almari koleksi/buku. Maka perlu dibuatkan katalog buku berdasarkan: judul buku, berdasarkan pengarang buku serta berdasarkan nomor klasifikasi buku.
- Pengaturan dalam rak/almari , koleksi/buku sebaiknya diatur sesuai dengan klasifikasi masing-masing. Jadi misalnya, rak/almari pertama digunakan untuk buku-buku yang masuk klasifikasi 000-099. Almari kedua untuk menata buku-buku yang masuk klasifikasi 100-199, dan seterusnya. Penataan/pengaturan koleksi/buku diurutkan sesuai abjad (huruf pertama dari judul buku) sesuai dengan kelompoknya/ klasifikasinya.
- Sistem pelayanan dengan menggunakan sistem terbuka dalam proses peminjaman koleksi/buku. Dengan cara ini peminjam bisa mencari koleksi/buku sendiri dengan mudah dan tepat sesuai yang diinginkan.
- Disediakan koleksi/buku-buku yang baik, diminati peminjam. yaitu koleksi/buku yang sedang best seller, atau menyediakan buku-buku bacaan ringan misal: Novel, inspirasi, budidaya, teknologi atau buku-buku yang isinya bisa memotivasi pembaca.
- Mendisplay koleksi/buku baru, supaya pengunjung/pengguna bisa melihat dan tahu koleksi/buku apa saja yang baru.
2. Digital.
Apabila perpustakaan sudah menggunakan sistem digital, ini sangat membantu sekali baik pengunjung/pengguna maupun petugas. Dengan sistem digital siapapun bisa dengan mudah memperoleh informasi dan bahan pustaka digital dengan baik, dengan dibangun jaringan komputer yang terintegrasi dengan seluruh pustaka mitra, sehingga akses terhadap koleksi perpustakaan digital secara menyeluruh dapat dilakukan hanya dengan mengklik Portal Perputakaan Digital. Hal ini akan merubah proses dan cara akses terhadap koleksi perpustakaan yang ada dengan dukungan pengelolaan/pengolahan yang juga memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi. Dengan sistem digital peminjam bisa dengan singkat dan cepat dalam pencarian koleksi/buku yang akan dibaca/dipinjam, dengan hitungan detik. Penyediaan layanan digital, mencakup penyelenggaraan berbagai jenis layanan online, memang semua itu mencakup penyediaan sarana temu kembali informasi berupa pangkalan data katalog seluruh jenis bahan koleksi perpustakaan menyediakan bahan pustaka dalam format digital, termasuk penyediaan jurnal online (e-journal) yang dapat diakses dari seluruh Indonesia.
A.    Faktor-faktor yang mendukung serta menghambat minat baca seseorang/siswa terhadap buku baik di perpustakaan maupun di tempat lain.
                       
                        Sebelum kita menginjak kepada bagaimana cara meningkatkan jumlah pengunjung perpustakaan ada baiknya kita ketahui tengtang faktor yang mendukung dan menghambat minat baca seseorang/siswa.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi dan bisa menghambat masyarakat untuk mencintai dan menyenangi buku sebagai sumber informasi layaknya membaca koran dan majalah, yaitu:
1. Sistem pembelajaran di Indonesia belum membuat siswa/mahasiswa harus membaca buku lebih banyak dari apa yang diajarkan dan mencari informasi atau pengetahuan lebih dari apa yang diajarkan di kelas.
2. Banyaknya hiburan TV dan permainan di rumah atau di luar rumah yang membuat perhatian anak atau orang dewasa untuk menjauhi buku.
3. Banyaknya tempat-tempat hiburan seperti taman rekreasi, supermarket dll.
4. Budaya baca masih belum diwariskan oleh nenek moyang kita, hal ini terlihat dari kebiasaan Ibu-Ibu yang sering mendongeng kepada putra-putrinya sebelum anaknya tidur dan ini hanya diaplikasikan secara verbal atau lisan saja dan tidak dibiasakan mencapai pengetahuan melalui bacaan.
5. Para ibu disibukan dengan berbagai kegiatan di rumah/di kantor serta membantu mencari tambahan nafkah untuk keluarga, sehingga waktu untuk membaca sangat minim.
6. Buku dirasakan oleh masyarakat umum sangat mahal dan begitu juga jumlah perpustakaan masih sedikit dibanding dengan jumlah penduduk yang ada dan kadang-kadang letaknya jauh.
Peran Orang Tua dalam menumbuhkan minat baca
Untuk mensiasati supaya masyarakat kita gemar membaca dan membaca adalah suatu kebutuhan sehari-hari, maka tidak ada jalan lain peranan orang tua sangat dibutuhkan dengan cara membiasakan anak-anak usia dini untuk mengenal apa yang dinamakan buku dan membiasakan untuk membaca.dan bercerita terhadap buku yang dibacanya. Hal ini harus dilakukan secara berulang-ulang dan terus menerus dengan harapan akan terbentuk kepribadian yang kuat dalam diri si anak sampai dewasa, sehingga membaca adalah suatu kebutuhan bukan sekedar hobi melulu.
Peran Pemerintah dalam menumbuhkan minat baca
Peranan pemerintah daerah dibantu oleh kalangan dunia pendidikan, media masa, gerakan masyarakat cinta buku untuk bersama-sama merangkul pihak-pihak swasta yang mempunyai kepentingan dalam mencerdaskan kehidupan bangsa untuk mensponsori pendirian perpustakaan-perpustakaan kecil dilingkungan masyarakat seperti desa/kampung dengan bantuan berupa sarana dan prasarana dan koleksi perpustakaan yang pengelolaannya diserahkan kepada sang pengelola.
Peran Lembaga Pendidikan dalam menumbuhkan minat baca
Peranan kepala sekolah sangat penting sebagai ujung tombak terhadap pendirian perpustakan dan fungsi guru dan pustakawan sebagai pengembangan perpustakaan harus selalu mendapat perhatian serius dari pihak pemerintah daerah, karena banyak sekolah dasar sampai menengah belum memiliki perpustakaan dan kalaupun ada sifatnya jalan ditempat dan tidak berkembang karena kesulitan dana. Pemerintah Daerah yang sebenarnya harus memfasilitasi perpustakaan sekolah dengan cara menggandeng pihak-pihak swasta sebagai sponsor atau sebagai mitra. Perpustakaan keliling yang sudah ada sekarang ini perlu ditingkatnya dan diperluas jangkauannya dengan penambahan armada dan koleksi setiap tahunnya dan bukan malah sebaliknya semakin tahun semakin menurun dan akhirnya tidak beroperasi lagi dan ini harus mendapat perhatian serius dari kita semua kalau menginginkan bangsa kita cerdas dan pandai sejajar dengan bangsa-bangsa lain yang sudah maju.
B. CARA –CARA MENINGKATKAN JUMLAH PENGUNJUNG PERPUSTAKAAN.
Perpustakan disekolah menengah atas khususnya, akhir-akhir ini sering dihantui masalah sepinya pengunjung. Ada anggapan bahwa perpustakaan kuno secara pasti akan ditinggalkan oleh pengunjung. Maka dari itu, pihak sekolah mencoba semua jenis inovasi dengan menambahkan fasilitas ini itu agar siswa tetap selalu mengunjungi perpustakaan. Pengunjung memang semakin bertambah setelah ditambahkan fasilitas, tapi masalahnya motivasi siswa yang mengunjunginya pun semakin beragam.
Buku yang sudah menumpuk semakin tidak jelas nasibnya, siswa hanya menggunakan buku tersebut hanya untuk tameng saja ketika guru mengunjungi perpustakaan Untuk diri saya pribadi, hal itu it’s oke saja, karena sering pula saya memanfaatkan tempat tersebut untuk berbagai macam aktifitas lainnya selain membaca.
Sudah benar keinginan guru untuk menaikkan trafik pengunjung perpustakaan dengan menambahkan fasiltas ini itu. Tapi saya tekankan dengan begitu tidak akan dapat mengembalikan fungsi perpustakaan seutuhnya. Dapat disurvei jumlah siswa yang benar real keperpustakaan untuk membaca dan siswa yang memiliki motivasi lain. Setelah itu liat hasilnya. Dengan melihat realitanya saja kita dapat mengambil kesimpulan jikalau perpustakaan sekolah hanya dikunjungi siswa yang real untuk membaca dan meminjam buku hanya segelintir orang saja.
Banyak cara sebenarnya untuk meningkatkan minat baca terhadap siswa, tetapi tentunya dengan bantuan segenap guru-guru.
Pertama, siswa diberikan tugas ringan dengan mengarahkan mereka mungunjungi perpustakaan untuk mendapatkan referensi tugas. Cara ini termasuk cara lama tetapi jika continue niscaya akan sangat bermanfaat. Karena realita yang ada guru-guru memberikan tugas keperpustakaan hanya karena para guru berhalangan hadir.
Kedua, tiap kelas diberikan jadwal yang rutin untuk berkunjung keperpustakaan, setelah itu menyuruh mereka membuat resensi apa yang mereka baca untuk nantinya diupdate diwebsate sekolah.
Ketiga, membuat event-event sekolah yang notabenenya harus melibatkan perpustakaan sekolah sebagai media penting didalam event. Bisa dengan trafik kelas mana saja yang sering meminjam dan membaca buku diperpustakaan sekolah. Tentunya petugas perpustakaan harus dapat berperan aktif dalam menyeleksi mana siswa yang aktif dan mana siswa yang hanya main-main belaks.
Keempat, menyediakan buku-buku motivasi bestsellers khas anak muda seperti lascar pelangi, negeri lima menara, serta buku-buku bestsellers lain. Bayangkan saja hampir setiap perpustakaan sekolah dewasa ini hanya menyediakan buku-buku yang ketinggalan zaman. Untuk bukunya William Shakesphere bolehlah diperbanyak tetapi kalau bukunya kaya novel classic Indonesia saya sarankan tidak. Romantisme orang dulu dan sekarang sudah mengalami perbedaan. Now, is Twilight year is not Siti Nurbaya.
Kelima, tidak ada yang menyalakan siswa untuk menggunakan fasilitas internetan gratis diruang perpustakaan, maka dari itu pihak sekolah selangkah lebih maju dengan mengediakan semacam Ebook di website rsmi sekolah agar para siswa semakin dimudahkan dalam mengakses buku-buku yang mereka inginkan.
Sebenarnya masih banyak lagi saran yang dapat dituangkan seperti teknologi informasi dan penerapan internet dalam perpustakaan sehingga menjadikan perpustakaan yang modern (e-liblary) penjelasanya seperti di bawah ini.
HUBUNGAN PERPUSTAKAAN DAN TEKNOLOGI INFORMASI
Teknologi informasi (TI) saat ini telah menyebar hampir di semua bidang, tidak terkecuali di perpustakaan. Dalam masyarakat maju, pengetahuan merupakan sumber daya primer untuk individu dan public. Sebagai akibatnya, seseorang harus selektif tentang jenis data dan informasi yang diproses. Data dan informasi tersebut harus relevan, dan akurat sehingga dapat terhindar dari memperoleh harta karun longsoran informasi yang tidak penting.
Penerapan teknologi informasi di perpustakaan saat ini sudah menjadi ukuran untuk mengetahui tingkat kemajuan dari perpustakaan tersebut, bukan lagi pada besarnya gedung, banyaknya rak, atau berjubel penggunanya. Penerapan teknologi informasi di perpustakaan merupakan wujud dari suatu perubahan layanan. Perubahan ini mendorong perpustakaan untuk melakukan modernisasi layanan dan menerapkan TI dalam aktivitasnya keseharian.
Perpustakaan haruslah siap menghadapi tantangan globalisasi zaman, seperti apa yang diuangkapkan Dian Sinaga berikut ini :
A library information globalization era is a vital and fundamental facility to improve Human resources and to create a reading society. Thus, the library is expected to conduct regular and well planned evaluation toward existed varied type of services so the existence of libraries would be utilized optimally by their users. Another effort to improve library uses in the globalization era is continuous promotion and marketing of information.
Dari pendapat Dian Sinaga di atas dapat diartikan bahwa adanya globalisasi ini dapat digunakan sebagai cara untuk meningkatkan sumber daya yang ada di perpustakaan. Hal ini dilakukan melalui promosi dan pemasaran jasa layanan di perpustakaan bagi kebutuhan pengguna.
Penerapan teknologi informasi di perpustakaan dapat diungsikan dalam berbagai bentuk, antara lain sebagai berikut :
  • Teknologi informasi digunakan sebagai Sistem Informasi Manajemen Perpustakaan. Bidang pekerjaan yang dapat diintegrasikan dengan sistem informasi perpustakaan adalah penadaan, inventarisasi, katalogisasi, sirkulasi, pengelolaan anggota, statistic, dan sebagainya.
  • Teknologi informasi sebagai sarana untuk menyimpan, mendapatkan, dan menyebarluaskan informasi ilmu pengetahuan dalam format digital. Bentuk ini sering disebut juga sebagai perpustakaan digital.
                        PERPUSTAKAAN DAN INTERNET
Kemajuan teknologi internet merambah pada dunia perpustakaan. Kegiatan operasional perpustakaan dituangkan dalam sebuah halaman web di internet. Dengan portal web tersebut segala kebutuhan interaksi antara pengguna dan pustakawan dilaksanakan. Untuk bisa menampilkan koleksi perpustakaan di web, maka koleksi tersebut harus diubah dahulu dalam format digital.
Globalisasi informasi merupakan proses yang berlangsung paling cepat karena kemajuan teknologi media cetak dan elektronik, komputerisasi, sistem digital, dan sebagainya, Perkembangan globalisasi sebagai hasil dari perkawinan kepentingan ekonomi dan kemajuan teknologi membawa pada banyak persoalan, salah satunya mengenai nasib institusi pendidikan. Laju kemajuan teknologi informasi telah mengempur dinding-dinding sekolah/kampus, menawarkan keterbukaan baru dalam mendapatkan pengetahuan. Bidang pembangunan infrastruktur jaringan teknologi informasi seperti internet dan internet mempercepat arus informasi yang beragam. Pembangunan server internet sebagai salah satu bagian pembangunan infrastruktur teknologi informasi sangat dibutuhkan untuk memenuhi segala kebutuhan masyarakat menjelang era globalisasi.
Pembangunan web server internet yang merupakan server untuk penyedia akses/sumber informasi di internet dirasakan sangat penting dan mendesak ini dikarenakan pertumbuhan dan kebutuhan pengguna internet di seluruh dunia.
Siapapun tanpa kenal ras, agama, etnik, usia bebas memperoleh informasi lewat internet. Siapapun menjadi semakin mudah untuk melakukan multy-tasking (beberapa tugas dalam waktu yang sama hanya melalui satu computer), internet juga memudahkan orang untuk berpikir dan menuangkan gagasannya secara multi format dan non-linier. Kemampuan internet juga meningkatkan percepatan cross-breeding informasi dan pengetahuan yang bukan lagi dalam disiplin atau bidang kehidupan yang sama, tetapi juga secara intra dan inter disiplin bidang kehidupan. Dengan fenomena ini informasi yang dulu dikontrol oleh kehadiran perpustakaan, kini telah tergantikan oleh mesin pencari data semacam Google, Yahoo, Altavista, dan sejenisnya. Pada kasus inilah, posisi perpustakaan pun mencari, tak terbatas oleh bangunan dan rak-rak buku, namun lebih bermain pada jaringan dan ketersediaan informasi di dunia maya.
PERPUSTAKAAN IDEAL
Dari rumusan dan deskripsi perpustakaan di zaman globalisasi di atas, tentu dapat ditarik suatu kesimpulan tentang suatu perpustakaan yang ideal. Pada hakekatnya perpustakaan berperan sebagai lembaga yang menghimpun koleksi pustaka dari berbagai ilmu. Namun perkembangannya, sebuah perpustakaan telah menjadi pusat dan sumber jasa informasi. perpustakaan dapat dikatakan ideal dilihat dari 2 faktor penting, yaitu faktor internal dan eksternal perpustakaan tersebut. Faktor internal diartikan bahwa segala sesuatu yang berhubungan dengan kualitas dan kuantitas di dalam perpustakaan itu sendiri. Hal tersebut antara lain faktor SDM professional, bentuk fisik gedung, tata ruang, koleksi, sarana dan prasarana.
Faktor eksternal diartikan bahwa segala sesuatu dari luar perpustakaan yang mempengaruhi kelangsungan kerja perpustakaan tersebut. Faktor eksternal tersebut seperti variasi pemustaka, dukungan pemerintah, kepedulian masyarakat terhadap perpustakaan dan sebagainya. Dari variasi pemustaka pun dapat ditinjau dari berbagai aspek, yaitu usia, pendidikan, jenis kelamin, pekerjaan, dan seterusnya.
Suatu perpustakaan dikatakan ideal jika mampu memenuhi faktor-faktor seperti yang di atas. Pelaksanaan faktor internal haruslah sejalan dengan faktor eksternal sehingga tidak terjadi tumpang tindih kepentingan. Perpustakaan yang memiliki koleksi lengkap dan beraneka ragam haruslah dikelola oleh pustakawan yang professional dan handal. Koleksi yang ada dikelola dengan pengelolaan yang sistematis dan modern, kemudian disajikan di tiap layanan yang ada. Tiap ruang layanan didesain dengan menarik dan rapi sehingga membuat pemustaka betah dan mudah dalam memanfaatkan layanan yang ada. Semua itu ditata dan dikemas di dalam bangunan gedung yang edial.
Selain kedua faktor tersebut di atas, perpustakaan haruslah mampu menjalankan tugas dan fungsinya dengan baik. Untuk itu perlu didukung dengan pemanfaatan aplikasi teknologi informasi terkini. Hal ini perlu mengingat perkembangan zaman dan tingkat kebutuhan masyarakat. Pemustaka, khususnya anak muda tentu lebih tertarik jika perpustakaan dilengkapi dengan fasilitas modern seperti internet, koleksi digital, dan hot spot area. Ini membuat perpustakaan lebih gaul di mata mereka, sekaligus menghilangkan paradigma lama bahwa perpustakaan itu kuno dan membosankan.
Tata ruang di dalam perpustakaan pun perlu diperhatikan, desain yang fleksibel dan tidak kaku patut dicoba. Di ruang baca perlu di tata semenarik mungkin bahkan jika perlu seglamour mungkin, tidak perlu terlalu formal. Misalkan, adanya sofa di ruang baca khusus, tempat baca lesehan, area diskusi yang dilengkapi hot spot, bahkan kisd play area jika perlu. Warna cat tembok pun mungkin perlu diimprovisasi, dicat dengan warna cerah yang member kesan mewah dan tidak membuat jenuh.
            Dari semua hal di atas tentu palayanan yang prima adalah ujung tombak dan harus paling diutamakan sebuah perpustakaan. Layanan yang lengkap dan bagus, serta dikombinasikan dengan koleksi, desain ruang, dan sederet fasilitas modern yang menarik adalah gambaran perpustakaan ideal. Sehingga mampu meningkatkan kinerja dan persepsi sebuah perpustakaan di mata masyarakat.


BAB II
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Perpustakaan merupakan suatu wadah yang dapat mempengaruhi perkembangan pendidikan masyarakat secara luas, semisal yang mencakup pola berpikir bersikap, bertindak/berfikir dan berbicara. Atas pentingnya peran tersebut perpustakaan seringkali dianggap sebagai perwakilan dari kemajuan pola pendidikan masyarakat di daerah tersebut, apabila perpustakaan tersebut dapat dikelola dan dimanfaatkan secara sebaik mungkin, kemungkinan masyarakat maupun anak sekolah tersebut telah paham dan mengerti akan keefiktifan perpustakaan bagi kelangsungan pendidikan di masa mendatang.
Dalam meningkatkan pengunjung perpustakaan itu dimulai dari pustakawan yang profesional dalam menata perpustakaaan sehingga meningkatkan daya tarik siswa untuk mengunjungi perpustakaan selain itu peran guru untuk melibatkan perpustakaan dalam referensi tugas sangat penting sehingga perpustakaan aktif dijelajahi siswa bukan hanya untuk penghias kelengkapan buku saja.
Selain dari poin diatas tidak ada salahnya mencoba untuk menerapkan e library sehingga daya tarik perpustakaan semakin besar.
B. KRITIK DAN SARAN
Saya sadar bahwa makalah saya ini masih jauh dari kata kesempurnaan untuk itu kritik dan saran anda saya nantikan untuk menciptakan karya tulis yang lebih baik lagi.


DAFTAR PUSTAKA
Makalah ini terdiri dari beberapa sumber internet antara lain :
http://perpustakaan.kaltimprov.go.id
http://firdausblogdot.wordpress.com/category/perpustakaan/
http://piliyanti.wordpress.com
http://edukasi.kompasiona.com
http://pustakawansolo.blogspot.com
http://www.pemustaka.com
http://bit.lipi.go.id
dan sumber sumber lainnya

opsmembara adalah blog mengenai tutorial dan pengalaman saya sebagai Operator Sekolah semua kendala dan solusi dapat diselesaikan dengan cara mencoba dan terus belajar.

Back To Top