Contoh Makalah Bagaimana Meningkatkan Pengunjung Perpustakaan
KATA
PENGANTAR
Puji
syukur mari sama-sama kita panjatkan kehadirat Ilahi robi, karena atas karunia
dan keikhlasannya saya bisa menyelesaikan tugas makalah ekonomi dengan sebaik
mungkin dan semoga dapat membantu pembaca sekalian untuk menegathui lebih dalam
tentang apa itu perpustakaan bagaimana perpustakaan yang ideal serta bagaimana
pula cara meningkatkan pengunjungnya baik itu dimasyarakat maupun di sekolah.
Makalah
ini disusun secara konprehensif sehingga memudahkan pembaca untuk lebih cepat
memahami seluk beluk perpustakaan tapi walaupun begitu, saya yakin dalam
pnulisan makalah ini masih jauh dari tahap sempurna. Maka dari itu pendapat,
kritikan serta saran anda saya nantikan.
Terimakasih....
Garut,
31 Januari 2013
Penulis
DAFTAR ISI
Kata pengantar…………………………………………………………………………...i
Daftar isi……………………………………………………………………………………ii
BAB I PENDAHULUAN
a. Latar belakang………………………………………………………........
b. Rumusan masalah……………………………………………………….
c. Maksud dan tujuan……………………………………………………….
BAB II ISI………………………………………………………………………………..
BAB III PENUTUP
a. Kesimpulan……………………………………………………………………
b. Kritik dan saran ……………………………………………………………….
Daftar pustaka
……………………………………………………………………………..
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Seiring
dengan berkembangnya zaman ,ilmu pengetahuan dan teknolagi juga mengalami
perkembangan yang pesat terutaam di era globalisasi ini.Untuk itu perlu adanya
upaya untuk meningkatkan mutu atau kualitas sumberdaya manusia untuk dapat
bersaing di era globalisasi ini.Salah satu upaya ynga dapat kita lakukan yaitu
dengan memenuhi sarana dan prasarana untuk menunjang proses pembelajaran di
Sekolah,yaitu dengan mendirikan perpustakaan Sekolah.
Perpustakaan
bertugas melayani masyarakat/siswa pengguna jasa perpustakaan yang membutuhkan
suatu informasi mengenai ilmu pengetahuan ataupun hal-hal yang dibutuhkan oleh
pengguna.
Sebagaimana
dari fungsi dan tujuan perpustakaan yaitu membantu pengguana perpustakaan dalam
memperoleh suatu informasi,diperlukan pengelolaan perpustakaan yang efektif
seningga dapat memberikan pelayanan yang baik kepada pengguna
perpustakaan.Selain itu pengelolaan perpustakaan yang baik juga dapat
melestarikan bahan-bahan pustaka yang ada.Terjaganya koleksi di perpustakaan akan memudahkan bagi
penggunaannya.
B. Rumusan Masalah
Didalam makalah
ini tercantum beberapa rumusan permasalahan tentang apa itu perpustakaan
bagaimana perpustakaan yang ideal serta
bagaimana cara meningkatkan pengunjung perpustakaan tersebut.
D. Manfaat Penulisan
1. Bagi Sekolah
Dengan adnya penulisan makalah ini diharapkan perpustakaan di SMA PGRI KURNIA, lebih optimal dalam mengelola perpustakaan sehingga dapat memberikan layanan kepada siswa dengan baik.selain itu tujuan perpustakaan dapat tercapai sebagaiman mestinya.
Dengan adnya penulisan makalah ini diharapkan perpustakaan di SMA PGRI KURNIA, lebih optimal dalam mengelola perpustakaan sehingga dapat memberikan layanan kepada siswa dengan baik.selain itu tujuan perpustakaan dapat tercapai sebagaiman mestinya.
2. Bagi Kepala
Sekolah
Kepala Sekolah mengetahui bagaimana pengelolaan perpustakaan yang baik,dan dan mengetahui bagaimana antusias siswa untuk berkunjung ke perpustakaan,dan sejauh mana pelayana perpustakaan berjalan.sehingga kepala Sekolah dapat mengambil tindakan untuk memajukan pengelolaan maupun pelayanan kepada siswa.
Kepala Sekolah mengetahui bagaimana pengelolaan perpustakaan yang baik,dan dan mengetahui bagaimana antusias siswa untuk berkunjung ke perpustakaan,dan sejauh mana pelayana perpustakaan berjalan.sehingga kepala Sekolah dapat mengambil tindakan untuk memajukan pengelolaan maupun pelayanan kepada siswa.
3. Bagi Guru
Membantu guru dalam pelaksanaan proses pembelajaran,baik ketersediaan materi maupun koleksi yang sesuai dengan dengan bidang studi yang diampu oleh masing-masing guru,maupun ketersediaannya referensi untuk mengerjakan tugas siswa.
Membantu guru dalam pelaksanaan proses pembelajaran,baik ketersediaan materi maupun koleksi yang sesuai dengan dengan bidang studi yang diampu oleh masing-masing guru,maupun ketersediaannya referensi untuk mengerjakan tugas siswa.
4.
Bagi penulis
Membantu penulis
mengetahui lebih dalam tentang Perpustakaan serta cara meningkatkan
pengunjungnya.
BAB II
ISI/PEMBAHASAN
Mari ketahui Prinsip-prinsip perpustakan
1. Perpustakaan
dimaksud untuk menyimpan dan Memencarkan Ilmu Pengetahuan: Sepanjang sejarah
manusia, perpustakaan merupakan satu-satunya pranata ciptaan manusia, tempat
manusia dapat menemukan kembali informasi yang permanen serta luas ruang lingkupnya.
Masyarakat selalu mengatakan bahwa perpustakaan mempunyai efek sosial, ekonomi,
politik dan edukatif.
2. Perpustakaan
Merupakan Pusat Kekuatan: Perpustakaan merupakan gudang ilmu pengetahuan maka
perpustakaan pun merupakan kekuatan. dengan kekuatan spiritual dan fisik.
Perpustakaanmerupakan tempat penyimpanan rekaman ilmu pengetahuan, sedangkan
ilmu pengetahuan merupakan kekuatan.
3. Perpustakaan
harus berkembang:
Perpustakaan
harus berkembang walaupun laju pertumbuhan tidak selalu sama. Perpustakaan
harus berkembang karena pengguna perpustakaan menghendaki pengembangan koleksi
yang mampu mengikuti kemajuan ilmu pengetahuan. Bila koleksi tidak berkembang,
perpustakaan akan ditinggalkan pembacanya.
4. Perpustakaan
terbuka untuk semua orang:
Perpustakaan
harus terbuka bagi semua bagi semua anggota masyarakat dengan tidak memandang
perbedaan usia, kelamin, pekerjaan, usia, keyakinan, warna kulit maupun agama.
5. Perpustakaan
harus punya pustakawan yang professional:
Adalah tugas
pustakawan untuk menambah koleksi perpustakaan, pustakawan harus tahu
koleksi/buku yang baik, tepat dan diminati pengguna, pustakawan juga harus bisa
menyusun koleksi/buku menurut aturan tertentu karena keunggulan koleksi akan
sia-sia belaka bila tidak digunakan. Untuk dapat digunakan oleh
pengguna/pembaca maka koleksi perpustakaan harus diatur menurut susunan
tertentu. Pembaca akan mengalami kesulitan dan bingung apabila menemui sebuah
perpustakaan dengan koleksi misalnya 10.000 koleksi/buku yang tidak
diatur/disusun dengan baik Maka perpustakaan harus punya pustakawan yang
professional dalam menangani tugas tersebut.
Ada 2 cara dalam
pengolahan bahan pustaka/koleksi dan sistem pelayanan dalam perpustakaan yaitu:
1. Manual :
Cara
manual ini sudah lama dan masih digunakan oleh banyak perpustakaan di Indonesia
dalam pengolahan bahan pustaka/koleksi yang ada, maka perlu penanganan yang
baik dalam pengolahan bahan pustaka/koleksi tersebut, berdasarkan sistem yang
ada. Maka yang perlu dilakukan atau dikerjakan yaitu:
-
Pengolahan bahan pustaka/koleksi diolah berdasarkan sistem yang ada yaitu
dengan menggunakan Dewey Decimal Classification dalam
menggolongkan/mengklasifikasi bahan pustaka/koleksi agar mudah mengkases dan
memanfaatkannya.
-
Katalog Buku, untuk memudahkan pencarian koleksi/buku yang diinginkan sebelum
menuju ke rak/almari koleksi/buku. Maka perlu dibuatkan katalog buku
berdasarkan: judul buku, berdasarkan pengarang buku serta berdasarkan nomor
klasifikasi buku.
-
Pengaturan dalam rak/almari , koleksi/buku sebaiknya diatur sesuai dengan
klasifikasi masing-masing. Jadi misalnya, rak/almari pertama digunakan untuk
buku-buku yang masuk klasifikasi 000-099. Almari kedua untuk menata buku-buku
yang masuk klasifikasi 100-199, dan seterusnya. Penataan/pengaturan koleksi/buku
diurutkan sesuai abjad (huruf pertama dari judul buku) sesuai dengan
kelompoknya/ klasifikasinya.
-
Sistem pelayanan dengan menggunakan sistem terbuka dalam proses peminjaman
koleksi/buku. Dengan cara ini peminjam bisa mencari koleksi/buku sendiri dengan
mudah dan tepat sesuai yang diinginkan.
-
Disediakan koleksi/buku-buku yang baik, diminati peminjam. yaitu koleksi/buku
yang sedang best seller, atau menyediakan buku-buku bacaan ringan misal: Novel,
inspirasi, budidaya, teknologi atau buku-buku yang isinya bisa memotivasi
pembaca.
-
Mendisplay koleksi/buku baru, supaya pengunjung/pengguna bisa melihat dan tahu
koleksi/buku apa saja yang baru.
2. Digital.
Apabila
perpustakaan sudah menggunakan sistem digital, ini sangat membantu sekali baik
pengunjung/pengguna maupun petugas. Dengan sistem digital siapapun bisa dengan
mudah memperoleh informasi dan bahan pustaka digital dengan baik, dengan
dibangun jaringan komputer yang terintegrasi dengan seluruh pustaka mitra,
sehingga akses terhadap koleksi perpustakaan digital secara menyeluruh dapat
dilakukan hanya dengan mengklik Portal Perputakaan Digital. Hal ini akan
merubah proses dan cara akses terhadap koleksi perpustakaan yang ada dengan
dukungan pengelolaan/pengolahan yang juga memanfaatkan teknologi informasi dan
komunikasi. Dengan sistem digital peminjam bisa dengan singkat dan cepat dalam
pencarian koleksi/buku yang akan dibaca/dipinjam, dengan hitungan detik.
Penyediaan layanan digital, mencakup penyelenggaraan berbagai jenis layanan
online, memang semua itu mencakup penyediaan sarana temu kembali informasi
berupa pangkalan data katalog seluruh jenis bahan koleksi perpustakaan
menyediakan bahan pustaka dalam format digital, termasuk penyediaan jurnal
online (e-journal) yang dapat diakses dari seluruh Indonesia.
A. Faktor-faktor
yang mendukung serta menghambat minat baca seseorang/siswa terhadap buku baik
di perpustakaan maupun di tempat lain.
Sebelum kita menginjak
kepada bagaimana cara meningkatkan jumlah pengunjung perpustakaan ada baiknya
kita ketahui tengtang faktor yang mendukung dan menghambat minat baca
seseorang/siswa.
Ada
beberapa faktor yang mempengaruhi dan bisa menghambat masyarakat untuk
mencintai dan menyenangi buku sebagai sumber informasi layaknya membaca koran
dan majalah, yaitu:
1.
Sistem pembelajaran di Indonesia belum membuat siswa/mahasiswa harus membaca
buku lebih banyak dari apa yang diajarkan dan mencari informasi atau
pengetahuan lebih dari apa yang diajarkan di kelas.
2.
Banyaknya hiburan TV dan permainan di rumah atau di luar rumah yang membuat
perhatian anak atau orang dewasa untuk menjauhi buku.
3.
Banyaknya tempat-tempat hiburan seperti taman rekreasi, supermarket dll.
4.
Budaya baca masih belum diwariskan oleh nenek moyang kita, hal ini terlihat
dari kebiasaan Ibu-Ibu yang sering mendongeng kepada putra-putrinya sebelum
anaknya tidur dan ini hanya diaplikasikan secara verbal atau lisan saja dan
tidak dibiasakan mencapai pengetahuan melalui bacaan.
5.
Para ibu disibukan dengan berbagai kegiatan di rumah/di kantor serta membantu
mencari tambahan nafkah untuk keluarga, sehingga waktu untuk membaca sangat
minim.
6.
Buku dirasakan oleh masyarakat umum sangat mahal dan begitu juga jumlah
perpustakaan masih sedikit dibanding dengan jumlah penduduk yang ada dan
kadang-kadang letaknya jauh.
Peran Orang Tua dalam menumbuhkan minat
baca
Untuk
mensiasati supaya masyarakat kita gemar membaca dan membaca adalah suatu
kebutuhan sehari-hari, maka tidak ada jalan lain peranan orang tua sangat
dibutuhkan dengan cara membiasakan anak-anak usia dini untuk mengenal apa yang
dinamakan buku dan membiasakan untuk membaca.dan bercerita terhadap buku yang
dibacanya. Hal ini harus dilakukan secara berulang-ulang dan terus menerus
dengan harapan akan terbentuk kepribadian yang kuat dalam diri si anak sampai
dewasa, sehingga membaca adalah suatu kebutuhan bukan sekedar hobi melulu.
Peran
Pemerintah dalam menumbuhkan minat baca
Peranan
pemerintah daerah dibantu oleh kalangan dunia pendidikan, media masa, gerakan
masyarakat cinta buku untuk bersama-sama merangkul pihak-pihak swasta yang
mempunyai kepentingan dalam mencerdaskan kehidupan bangsa untuk mensponsori
pendirian perpustakaan-perpustakaan kecil dilingkungan masyarakat seperti
desa/kampung dengan bantuan berupa sarana dan prasarana dan koleksi perpustakaan
yang pengelolaannya diserahkan kepada sang pengelola.
Peran
Lembaga Pendidikan dalam menumbuhkan minat baca
Peranan
kepala sekolah sangat penting sebagai ujung tombak terhadap pendirian
perpustakan dan fungsi guru dan pustakawan sebagai pengembangan perpustakaan
harus selalu mendapat perhatian serius dari pihak pemerintah daerah, karena
banyak sekolah dasar sampai menengah belum memiliki perpustakaan dan kalaupun
ada sifatnya jalan ditempat dan tidak berkembang karena kesulitan dana. Pemerintah
Daerah yang sebenarnya harus memfasilitasi perpustakaan sekolah dengan cara
menggandeng pihak-pihak swasta sebagai sponsor atau sebagai mitra. Perpustakaan
keliling yang sudah ada sekarang ini perlu ditingkatnya dan diperluas
jangkauannya dengan penambahan armada dan koleksi setiap tahunnya dan bukan
malah sebaliknya semakin tahun semakin menurun dan akhirnya tidak beroperasi
lagi dan ini harus mendapat perhatian serius dari kita semua kalau menginginkan
bangsa kita cerdas dan pandai sejajar dengan bangsa-bangsa lain yang sudah
maju.
B. CARA –CARA MENINGKATKAN JUMLAH PENGUNJUNG
PERPUSTAKAAN.
Perpustakan disekolah menengah atas khususnya,
akhir-akhir ini sering dihantui masalah sepinya pengunjung. Ada anggapan bahwa
perpustakaan kuno secara pasti akan ditinggalkan oleh pengunjung. Maka dari
itu, pihak sekolah mencoba semua jenis inovasi dengan menambahkan fasilitas ini
itu agar siswa tetap selalu mengunjungi perpustakaan. Pengunjung memang semakin
bertambah setelah ditambahkan fasilitas, tapi masalahnya motivasi siswa yang
mengunjunginya pun semakin beragam.
Buku yang sudah menumpuk semakin tidak jelas nasibnya,
siswa hanya menggunakan buku tersebut hanya untuk tameng saja ketika guru
mengunjungi perpustakaan Untuk diri saya pribadi, hal itu it’s oke saja, karena
sering pula saya memanfaatkan tempat tersebut untuk berbagai macam aktifitas
lainnya selain membaca.
Sudah benar keinginan guru untuk menaikkan trafik
pengunjung perpustakaan dengan menambahkan fasiltas ini itu. Tapi saya tekankan
dengan begitu tidak akan dapat mengembalikan fungsi perpustakaan seutuhnya.
Dapat disurvei jumlah siswa yang benar real keperpustakaan untuk membaca dan
siswa yang memiliki motivasi lain. Setelah itu liat hasilnya. Dengan melihat
realitanya saja kita dapat mengambil kesimpulan jikalau perpustakaan sekolah
hanya dikunjungi siswa yang real untuk membaca dan meminjam buku hanya
segelintir orang saja.
Banyak cara sebenarnya untuk meningkatkan minat baca
terhadap siswa, tetapi tentunya dengan bantuan segenap guru-guru.
Pertama, siswa diberikan tugas ringan dengan mengarahkan
mereka mungunjungi perpustakaan untuk mendapatkan referensi tugas. Cara ini
termasuk cara lama tetapi jika continue niscaya akan sangat bermanfaat. Karena
realita yang ada guru-guru memberikan tugas keperpustakaan hanya karena para
guru berhalangan hadir.
Kedua, tiap kelas diberikan jadwal yang rutin untuk
berkunjung keperpustakaan, setelah itu menyuruh mereka membuat resensi apa yang
mereka baca untuk nantinya diupdate diwebsate sekolah.
Ketiga, membuat event-event sekolah yang notabenenya harus
melibatkan perpustakaan sekolah sebagai media penting didalam event. Bisa
dengan trafik kelas mana saja yang sering meminjam dan membaca buku
diperpustakaan sekolah. Tentunya petugas perpustakaan harus dapat berperan
aktif dalam menyeleksi mana siswa yang aktif dan mana siswa yang hanya
main-main belaks.
Keempat, menyediakan buku-buku motivasi bestsellers khas anak
muda seperti lascar pelangi, negeri lima menara, serta buku-buku bestsellers
lain. Bayangkan saja hampir setiap perpustakaan sekolah dewasa ini hanya
menyediakan buku-buku yang ketinggalan zaman. Untuk bukunya William Shakesphere
bolehlah diperbanyak tetapi kalau bukunya kaya novel classic Indonesia saya
sarankan tidak. Romantisme orang dulu dan sekarang sudah mengalami perbedaan. Now,
is Twilight year is not Siti Nurbaya.
Kelima, tidak ada yang menyalakan siswa untuk menggunakan
fasilitas internetan gratis diruang perpustakaan, maka dari itu pihak sekolah
selangkah lebih maju dengan mengediakan semacam Ebook di website rsmi sekolah
agar para siswa semakin dimudahkan dalam mengakses buku-buku yang mereka
inginkan.
Sebenarnya masih banyak lagi saran yang dapat
dituangkan seperti teknologi informasi dan penerapan internet dalam
perpustakaan sehingga menjadikan perpustakaan yang modern (e-liblary)
penjelasanya seperti di bawah ini.
HUBUNGAN PERPUSTAKAAN DAN TEKNOLOGI INFORMASI
Teknologi informasi (TI) saat ini telah menyebar
hampir di semua bidang, tidak terkecuali di perpustakaan. Dalam masyarakat
maju, pengetahuan merupakan sumber daya primer untuk individu dan public.
Sebagai akibatnya, seseorang harus selektif tentang jenis data dan informasi
yang diproses. Data dan informasi tersebut harus relevan, dan akurat sehingga
dapat terhindar dari memperoleh harta karun longsoran informasi yang tidak
penting.
Penerapan teknologi informasi di perpustakaan saat ini
sudah menjadi ukuran untuk mengetahui tingkat kemajuan dari perpustakaan
tersebut, bukan lagi pada besarnya gedung, banyaknya rak, atau berjubel penggunanya.
Penerapan teknologi informasi di perpustakaan merupakan wujud dari suatu
perubahan layanan. Perubahan ini mendorong perpustakaan untuk melakukan
modernisasi layanan dan menerapkan TI dalam aktivitasnya keseharian.
Perpustakaan
haruslah siap menghadapi tantangan globalisasi zaman, seperti apa yang
diuangkapkan Dian Sinaga berikut ini :
A library information globalization era is a vital and fundamental facility
to improve Human resources and to create a reading society. Thus, the library
is expected to conduct regular and well planned evaluation toward existed
varied type of services so the existence of libraries would be utilized
optimally by their users. Another effort to improve library uses in the
globalization era is continuous promotion and marketing of information.
Dari
pendapat Dian Sinaga di atas dapat diartikan bahwa adanya globalisasi ini dapat
digunakan sebagai cara untuk meningkatkan sumber daya yang ada di perpustakaan.
Hal ini dilakukan melalui promosi dan pemasaran jasa layanan di perpustakaan
bagi kebutuhan pengguna.
Penerapan
teknologi informasi di perpustakaan dapat diungsikan dalam berbagai bentuk,
antara lain sebagai berikut :
- Teknologi informasi digunakan sebagai Sistem Informasi Manajemen Perpustakaan. Bidang pekerjaan yang dapat diintegrasikan dengan sistem informasi perpustakaan adalah penadaan, inventarisasi, katalogisasi, sirkulasi, pengelolaan anggota, statistic, dan sebagainya.
- Teknologi informasi sebagai sarana untuk menyimpan, mendapatkan, dan menyebarluaskan informasi ilmu pengetahuan dalam format digital. Bentuk ini sering disebut juga sebagai perpustakaan digital.
PERPUSTAKAAN
DAN INTERNET
Kemajuan teknologi internet merambah pada dunia
perpustakaan. Kegiatan operasional perpustakaan dituangkan dalam sebuah halaman
web di internet. Dengan portal web tersebut segala kebutuhan interaksi antara
pengguna dan pustakawan dilaksanakan. Untuk bisa menampilkan koleksi
perpustakaan di web, maka koleksi tersebut harus diubah dahulu dalam format
digital.
Globalisasi informasi merupakan proses yang
berlangsung paling cepat karena kemajuan teknologi media cetak dan elektronik,
komputerisasi, sistem digital, dan sebagainya, Perkembangan globalisasi sebagai
hasil dari perkawinan kepentingan ekonomi dan kemajuan teknologi membawa pada
banyak persoalan, salah satunya mengenai nasib institusi pendidikan. Laju
kemajuan teknologi informasi telah mengempur dinding-dinding sekolah/kampus,
menawarkan keterbukaan baru dalam mendapatkan pengetahuan. Bidang pembangunan
infrastruktur jaringan teknologi informasi seperti internet dan internet
mempercepat arus informasi yang beragam. Pembangunan server internet sebagai
salah satu bagian pembangunan infrastruktur teknologi informasi sangat
dibutuhkan untuk memenuhi segala kebutuhan masyarakat menjelang era
globalisasi.
Pembangunan web server internet yang merupakan server
untuk penyedia akses/sumber informasi di internet dirasakan sangat penting dan
mendesak ini dikarenakan pertumbuhan dan kebutuhan pengguna internet di seluruh
dunia.
Siapapun tanpa kenal ras, agama, etnik, usia bebas
memperoleh informasi lewat internet. Siapapun menjadi semakin mudah untuk
melakukan multy-tasking (beberapa tugas dalam waktu yang sama hanya melalui
satu computer), internet juga memudahkan orang untuk berpikir dan menuangkan
gagasannya secara multi format dan non-linier. Kemampuan internet juga
meningkatkan percepatan cross-breeding informasi dan pengetahuan yang bukan
lagi dalam disiplin atau bidang kehidupan yang sama, tetapi juga secara intra
dan inter disiplin bidang kehidupan. Dengan fenomena ini informasi yang dulu
dikontrol oleh kehadiran perpustakaan, kini telah tergantikan oleh mesin
pencari data semacam Google, Yahoo, Altavista, dan sejenisnya. Pada kasus
inilah, posisi perpustakaan pun mencari, tak terbatas oleh bangunan dan rak-rak
buku, namun lebih bermain pada jaringan dan ketersediaan informasi di dunia
maya.
PERPUSTAKAAN
IDEAL
Dari rumusan dan deskripsi perpustakaan di zaman
globalisasi di atas, tentu dapat ditarik suatu kesimpulan tentang suatu perpustakaan
yang ideal. Pada hakekatnya perpustakaan berperan sebagai lembaga yang
menghimpun koleksi pustaka dari berbagai ilmu. Namun perkembangannya, sebuah
perpustakaan telah menjadi pusat dan sumber jasa informasi. perpustakaan dapat
dikatakan ideal dilihat dari 2 faktor penting, yaitu faktor internal dan
eksternal perpustakaan tersebut. Faktor internal diartikan bahwa segala sesuatu
yang berhubungan dengan kualitas dan kuantitas di dalam perpustakaan itu
sendiri. Hal tersebut antara lain faktor SDM professional, bentuk fisik gedung,
tata ruang, koleksi, sarana dan prasarana.
Faktor eksternal diartikan bahwa segala sesuatu dari
luar perpustakaan yang mempengaruhi kelangsungan kerja perpustakaan tersebut.
Faktor eksternal tersebut seperti variasi pemustaka, dukungan pemerintah,
kepedulian masyarakat terhadap perpustakaan dan sebagainya. Dari variasi
pemustaka pun dapat ditinjau dari berbagai aspek, yaitu usia, pendidikan, jenis
kelamin, pekerjaan, dan seterusnya.
Suatu perpustakaan dikatakan ideal jika mampu memenuhi
faktor-faktor seperti yang di atas. Pelaksanaan faktor internal haruslah
sejalan dengan faktor eksternal sehingga tidak terjadi tumpang tindih
kepentingan. Perpustakaan yang memiliki koleksi lengkap dan beraneka ragam
haruslah dikelola oleh pustakawan yang professional dan handal. Koleksi yang
ada dikelola dengan pengelolaan yang sistematis dan modern, kemudian disajikan
di tiap layanan yang ada. Tiap ruang layanan didesain dengan menarik dan rapi
sehingga membuat pemustaka betah dan mudah dalam memanfaatkan layanan yang ada.
Semua itu ditata dan dikemas di dalam bangunan gedung yang edial.
Selain kedua faktor tersebut di atas, perpustakaan
haruslah mampu menjalankan tugas dan fungsinya dengan baik. Untuk itu perlu
didukung dengan pemanfaatan aplikasi teknologi informasi terkini. Hal ini perlu
mengingat perkembangan zaman dan tingkat kebutuhan masyarakat. Pemustaka,
khususnya anak muda tentu lebih tertarik jika perpustakaan dilengkapi dengan
fasilitas modern seperti internet, koleksi digital, dan hot spot area. Ini
membuat perpustakaan lebih gaul di mata mereka, sekaligus menghilangkan
paradigma lama bahwa perpustakaan itu kuno dan membosankan.
Tata ruang di dalam perpustakaan pun perlu
diperhatikan, desain yang fleksibel dan tidak kaku patut dicoba. Di ruang baca
perlu di tata semenarik mungkin bahkan jika perlu seglamour mungkin, tidak
perlu terlalu formal. Misalkan, adanya sofa di ruang baca khusus, tempat baca
lesehan, area diskusi yang dilengkapi hot spot, bahkan kisd play area jika
perlu. Warna cat tembok pun mungkin perlu diimprovisasi, dicat dengan warna
cerah yang member kesan mewah dan tidak membuat jenuh.
Dari semua hal di atas tentu
palayanan yang prima adalah ujung tombak dan harus paling diutamakan sebuah
perpustakaan. Layanan yang lengkap dan bagus, serta dikombinasikan dengan
koleksi, desain ruang, dan sederet fasilitas modern yang menarik adalah
gambaran perpustakaan ideal. Sehingga mampu meningkatkan kinerja dan persepsi
sebuah perpustakaan di mata masyarakat.
BAB II
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Perpustakaan merupakan suatu wadah yang dapat
mempengaruhi perkembangan pendidikan masyarakat secara luas, semisal yang
mencakup pola berpikir bersikap, bertindak/berfikir dan berbicara. Atas
pentingnya peran tersebut perpustakaan seringkali dianggap sebagai perwakilan
dari kemajuan pola pendidikan masyarakat di daerah tersebut, apabila
perpustakaan tersebut dapat dikelola dan dimanfaatkan secara sebaik mungkin,
kemungkinan masyarakat maupun anak sekolah tersebut telah paham dan mengerti
akan keefiktifan perpustakaan bagi kelangsungan pendidikan di masa mendatang.
Dalam meningkatkan pengunjung perpustakaan itu dimulai
dari pustakawan yang profesional dalam menata perpustakaaan sehingga
meningkatkan daya tarik siswa untuk mengunjungi perpustakaan selain itu peran
guru untuk melibatkan perpustakaan dalam referensi tugas sangat penting
sehingga perpustakaan aktif dijelajahi siswa bukan hanya untuk penghias
kelengkapan buku saja.
Selain dari poin diatas tidak ada salahnya mencoba
untuk menerapkan e library sehingga daya tarik perpustakaan semakin besar.
B. KRITIK DAN SARAN
Saya sadar bahwa makalah saya ini masih jauh dari kata
kesempurnaan untuk itu kritik dan saran anda saya nantikan untuk menciptakan
karya tulis yang lebih baik lagi.
DAFTAR
PUSTAKA
Makalah
ini terdiri dari beberapa sumber internet antara lain :
http://perpustakaan.kaltimprov.go.id
http://firdausblogdot.wordpress.com/category/perpustakaan/
http://piliyanti.wordpress.com
http://edukasi.kompasiona.com
http://pustakawansolo.blogspot.com
http://www.pemustaka.com
http://bit.lipi.go.id
dan sumber sumber lainnya